Minggu, 09 Januari 2011

Tahun 2010 Terjadi Defisit Karet Alam di Pasar Mancanegara

Harga karet alam diperkirakan mencapai puncak tertinggi pada tahun 2010 akibat terjadi defisit komoditi itu di pasar internasional sekitar 321 ribu ton.

Presdir PT Abad & Co, Tjoe Min Fat, di Medan, Jumat (11/08), mengatakan, harga karet diperkirakan terus menguat dari harga jual saat ini yang rata-rata sudah mencapai US$2,3 per kg.

Menguatnya harga karet itu akibat permintaan yang terus meningkat diatas kenaikan rata-rata produksi komoditi tersebut.

Permintaan menguat dari China, Amerika Serikat bahkan India yang perekonomiannya diramalkan semakin membaik sehingga mendorong permintaan ban dan termasuk barang hasil industri karet.

"Tahun 2010 permintaan diperkirakan diatas jumlah produksi sehingga harga dipastikan melonjak tajam," katanya.

Data dari International Rubber Study Group (IRGS) mengungkapkan dengan laju pertumbuhan konsumsi rata-rata 4,7% per tahun, konsumsi karet alam dunia pada tahun 2010, mencapai 10,998 juta ton.

Sementara produksi karet alam dunia pada tahun yang sama baru mencapai 10,677 juta ton dengan perhitungan laju pertumbuhan sebesar 3,6%.

Jadi ada defisit sebesar 321 ribu ton yang bisa mendorong kenaikan harga jual, katanya.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo, mengatakan Indonesia harus memanfaatkan peluang defisit karet dunia pada tahun 2010 itu.

Peningkatan luas areal maupun produktivitas tanaman karet nasional harus dilakukan.

Penurunan luas areal yang sempat terjadi mulai tahun 1991 harus dinormalkan bahkan ditingkatkan, tambahnya.

Tahun 2005, luas areal karet Indonesia 3,28 juta hektare dari seluas 3,39 juta hektar pada tahun 1999.

Penurunan luas areal karet itu akibat petani rame-rame melakukan konversi ke tanaman kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan.

Dia menjelaskan, mulai tahun 2005 sudah terjadi penambahan luas areal meski masih belum maksimal. Tahun 2004 luas areal karet 3,26 juta hektare.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar