- Pastor Jacques Maessen, SMM kriteria jasa Pengabdian dengan bidang usaha Pengembangan Tenun Ikat Dayak dari Yayasan Kobus Kabupaten Sintang.
- Mateus Ala kriteria Jasa Pelestarian dengan bidang usaha kerajinan Ukiran Mandau dari Kabupaten Melawi.
- M. Riva’I Navis Kriteria Jasa Pelestarian dengan bidang usaha Industri kerajinan souvenir miniature rumah adat suku Dayak dan Melayu dari Kabupaten Sanggau.
Selasa, 25 Januari 2011
Penerima Upakarti 2010
Kamis, 20 Januari 2011
Sabtu, 15 Januari 2011
Sejarah Dayak di Kalimantan
Suku Dayak diperkirakan mulai datang ke pulau Kalimantan pada tahun 3000-1500 sebelum Masehi. Mereka adalah kelompok-kelompok yang bermigrasi dari daerah Yunnan, Cina Selatan. Kelompok inidisebut Proto-Melayu. Dari daratan Asia kelompok-kelompok kecil tersebut mengembara melalui Indocina ke Semenanjung Malaya, berlanjut ke pulau-pulau di Indonesia, termasuk Kalimantan. Beberapa kelompoklain diperkirakan ada yang melalui Hainan, Taiwan dan Filipina. Beberapa kelompok, terutama yang kemudian menetap di bagian selatan Kalimantan, kemungkinan besar untuk beberapa waktu singgah di Sumatera dan Jawa. Perpindahan ini terjadi pada zaman glasial (zaman es), dimana permukaan laut sangat surut sehingga dengan perahu-perahu kecil mereka dapat menyeberangi perairan yang memisahkan pulau-pulau itu. Teknologi perundagian yang telah dikenal di daratan Asia sekitar tahun 1500 sebelum Masehi memungkinkan perpindahan mereka menggunakan perahu bercadik. Masa bercocok tanam diperkirakan dimulai sekitar tahun 1000 sebelum Masehi.Beliung persegi dan kapak persegi yang dibuat dengan teknologi perundagian ditemukan di Nanga Balang, Kapuas Hulu. Kehidupan religi pada zaman ini adalah memuja roh nenek moyang, sesuai dengan kehidupan masyarakat zaman Megalithikum. Peninggalan zaman ini adalah dolmen yang ditemukan di Sedahan Sukadana, Ketapang. Mula-mula suku Dayak mendiami tepi sungai Kapuas dan pantai-pantai Kalimantan. Tetapi kedatangan bangsa Melayu dari Sumatera dan Semenanjung Malaya memaksa suku Dayak berpindah ke hulu-hulu sungai.
Maaf aku telah menyakitimu, aku telah kecewakanmu bahkan aku sia – siakan hidupmu, dan kubawa kau jauh darinya, Walau hati ini terus berontak menahan kesakitan ini, tapi kulakukan semua demi cintaku padamu ...
Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku tinggalkan dirimu, aku sangat menyesal bila mengingat peristiwa itu, aku begitu bodoh dan terbawa emosi ketika itu... tapi akhirnya aku bisa mendapatkan dirimu kembali ...
Senin, 10 Januari 2011
Pemaparan program kegiatan TA. 2011 Bidang ILMEA
- Data Alsintan Sistem Via Internet Rp. 41.495.000
- Uji coba Pembuatan Mesin Alsintan Rp. 139.150.000
- Partisipasi OVOP Rp. 58.158.000
- Buku database IKM berbasis kompetensi Rp. 43.365.000
- Pembuatan Road Map pengembangan IKM satu komoditi unggulan Rp. 43.365.000
- Diklat Pewarna Instant untuk Kain Tenun Rp. 41.802.500
- Pameran INACRAFT Rp. 92.000.000
- Penerapan SNI Rp. 37.802.500
- Forum Konsultasi Pembina, Lembaga Keuangan Usaha Rp. 27.020.000
- Identifikasi IKM daerah perbatasan Rp. 29.306.000
- Pameran Lokal PPKD Rp. 73.500.000
- Operasional Klinik Kemasan Rp. 56.742.500
- Partisipasi Pameran Dekranasda Rp. 75.000.000
- Pendampingan IKM Pasca Pelatihan Rp. 12.312.500
Minggu, 09 Januari 2011
Janjimu ...
Saat kita jumpa, ada rasa didalam dadaku
Kau tersenyum manja membuatku terpana
Akupun tak bisa menahan gejolak diri
Ingin kukatakan aku menyukaimu
Hanya dirimu, yang aku suka
Kedalam dirimu hangat terasa
Kubawa secercah sinar abadi
Dan kuterbuai dalam langkahmu
Dan janjimu tak akan meningalkanku
Kau selalu terbayang, dalam cintaku
Kau selalu berharap didalam cintaku
dan ku ukir dalam mimpiku, semoga ini terwujud
Tahun 2010 Terjadi Defisit Karet Alam di Pasar Mancanegara
Harga karet alam diperkirakan mencapai puncak tertinggi pada tahun 2010 akibat terjadi defisit komoditi itu di pasar internasional sekitar 321 ribu ton.
Presdir PT Abad & Co, Tjoe Min Fat, di Medan, Jumat (11/08), mengatakan, harga karet diperkirakan terus menguat dari harga jual saat ini yang rata-rata sudah mencapai US$2,3 per kg.
Menguatnya harga karet itu akibat permintaan yang terus meningkat diatas kenaikan rata-rata produksi komoditi tersebut.
Permintaan menguat dari China, Amerika Serikat bahkan India yang perekonomiannya diramalkan semakin membaik sehingga mendorong permintaan ban dan termasuk barang hasil industri karet.
"Tahun 2010 permintaan diperkirakan diatas jumlah produksi sehingga harga dipastikan melonjak tajam," katanya.
Data dari International Rubber Study Group (IRGS) mengungkapkan dengan laju pertumbuhan konsumsi rata-rata 4,7% per tahun, konsumsi karet alam dunia pada tahun 2010, mencapai 10,998 juta ton.
Sementara produksi karet alam dunia pada tahun yang sama baru mencapai 10,677 juta ton dengan perhitungan laju pertumbuhan sebesar 3,6%.
Jadi ada defisit sebesar 321 ribu ton yang bisa mendorong kenaikan harga jual, katanya.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo, mengatakan Indonesia harus memanfaatkan peluang defisit karet dunia pada tahun 2010 itu.
Peningkatan luas areal maupun produktivitas tanaman karet nasional harus dilakukan.
Penurunan luas areal yang sempat terjadi mulai tahun 1991 harus dinormalkan bahkan ditingkatkan, tambahnya.
Tahun 2005, luas areal karet Indonesia 3,28 juta hektare dari seluas 3,39 juta hektar pada tahun 1999.
Penurunan luas areal karet itu akibat petani rame-rame melakukan konversi ke tanaman kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan.
Dia menjelaskan, mulai tahun 2005 sudah terjadi penambahan luas areal meski masih belum maksimal. Tahun 2004 luas areal karet 3,26 juta hektare.